Cyber System 4.0 Concepts
Penulis: Dr. Mardhani Riasetiawan
Tantangan dalam penelitian dan pengembangan bidang sistem siber (cyber system) saat ini mendapat dorongan dengan hadirnya Industri 4.0. Sistem siber yang lebih dikenal dengan arsitektur yang terdiri atas sistem komputer, jaringan, aplikasi dan database, menjadi berubah menjadi sistem siber yang terdiri atas Internet of Things, Big Data dan Artificial Intelligence. Hal ini tidak dapat dihindari karena transformasi digital yang terjadi telah mengubah dari paradigma analog menjadi digital. Pada area industri terjadi pergeseran besar dari implementasi sistem yang berbasiskan mesin analog untuk kontrol, instrumentasi dan manajemen informasi, tergantikan dengan aplikasi dan sistem enterprise yang berbasis digital.
Sistem siber merupakan arsitektur dan konfigurasi dari komponen teknologi berupa sistem komputer (sistem operasi dan perangkat keras), jaringan komputer, aplikasi dan sistem informasi, serta database. Sistem siber memiliki kemampuan menghadirkan komputasi terpusat dan multitasking untuk keperluan komputasi atau pengolahan data tertentu. Sistem siber ini dapat bekerja untuk keperluan perkantoran, komunikasi dan sistem informasi manajemen sesuai dengan proses bisnis yang berjalan pada organisasi.
Gambar 1.1 Cyber System
Industri 4.0 dengan fungsi utama digitalisasi, data, dan otomatisasi memberikan dorongan menjadikan siber sistem lebih cerdas, reliable dan menghasilkan data besar untuk kepentingan di masa depan. Komponen siber sistem menjadi berubah dan terbangun dengan karakteristik yang beradaptasi dengan karakteristik industri 4.0. Sistem komputer dan Jaringan komputer berkembang menjadi Internet of Things, yang menjadikan semua devices memiliki peran aktif dalam menjadi kontrol dan menghasilkan informasi dari obyek yang ada. Aplikasi, sistem informasi dan database berkembang menjadi Big Data, sebuah platform pengumpulan data, pemrosesan data, dan pelaporan visualisasi data yang tidak hanya bersifat pelaporan tetapi juga memiliki makna (insight). Big Data kemudian memunculkan potensi masa depan untuk melakukan prediksi, penyelesaian masalah dan analisis intelijen dengan menggunakan Artificial Intelligence. Kebutuhan akan keamanan data dan sistem juga menjadi kepedulian tinggi di Industri 4.0 dengan munculnya cyber security, yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan security by design untuk mengamankan aset, data, informasi, dan komponen pendukung sistem siber.
Gambar 1.2 Cyber System di Industri 4.0
Sistem Siber menjadi menarik untuk diteliti ketika tantangannya untuk menghasilkan sistem siber yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di isu Sustainable Development Goals. Hal ini menjadi penting karena pendekatan yang akan dimunculkan harus bersifat multi/inter-disipliner dengan dukungan teknologi yang mengarah pada Industri 4.0. Sebagai contoh, permasalahan tentang transportasi misalnya kemacetan membutuhkan solusi tidak hanya pada rekayasa moda transportasi, tetapi juga rekayasa lalu lintas yang membutuhkan data untuk mengetahui jumlah trafik, simulasi berbasis komputasi untuk meyakinkan rekayasa berjalan, dan sistem informasi yang dapat memonitor real time dari progress trafik. Pada area bencana diperlukan pendekatan untuk mengetahui pergerakan tanah longsor, gelombang tsunami, luncuran awan panas gunung berapi yang digunakan untuk pengolahan data dan menghasilkan simulasi bencana. Hal ini akan memudahkan untuk mendapatkan strategi evakuasi bencana, antisipasi/early warning dan manajemen bencana di masa depan. Pada bidang kesehatan dibutuhkan suatu metode untuk mengumpulkan dan mengelola data besar penyakit di Indonesia sehingga endemi dan kejadian luar biasa bisa diprediksi dan dikembangkan pemodelan untuk menciptakan ketahanan kesehatan di masa depan. Tidak menutup kemungkinan penelitian dan pengembangan obat berbasis penyakit endemi di Indonesia bisa dikembangkan dengan bantuan data besar ini.