Home » Digital Signal Processing & Embedded System » Transformasi Paket Wavelet, Dekomposisi Wavelet dan Korelasi pada Data Seismik Gn. Merapi, Jawa – Indonesia

Transformasi Paket Wavelet, Dekomposisi Wavelet dan Korelasi pada Data Seismik Gn. Merapi, Jawa – Indonesia

Peneliti : Dr. Agfianto Eko Putro

Abstrak

Pada penelitian ini telah dilakukan eksplorasi dan pengujian Transformasi Paket Wavelet (TPW) dan Dekomposisi Wavelet yang dilanjutkan dengan proses korelasi terhadap data-data Gn. Merapi. Proses korelasi dilakukan untuk menghasilkan analisa kuantitaif tingkat kesamaan pada frekuensi-frekuensi tertentu (berkaitan dengan hasil Dekomposisi Wavelet).

Hasil dari TPW menunjukkan adanya gambaran pola (analisa kualitatif), sedangkan hasil Dekomposisi Wavelet yang dilanjutkan dengan proses korelasi menunjukkan adanya tingkat kesamaan sinyal pada frekuensi-frekuensi tertentu dan hal ini berkaitan dengan suatu event tertentu (analisa kuantitatif).

Pendahuluan

Mempelajari perilaku suatu gunung berapi sehingga didapatkan karakteristik dari gunung yang bersangkutan merupakan penelitian yang salah satunya dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem peringatan dini bencana alam (gunung berapi). Salah satu metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan data-data seismik gunung yang bersangkutan.

Gelombang seismik ditimbulkan oleh suatu gangguan elastis yang merambat dari satu tempat (titik) ke tempat (titik) yang lain melalui suatu medium, yaitu bumi. Secara alami, gelombang seismik dapat ditimbulkan karena adanya aktifitas kerak bumi (berupa pengangkatan, penurunan, tekanan atau pelipatan/patahan) dan aktifitas gunung berapi. Yang pertama dinamakan gelombang seismik tektonik (gempa bumi) sedangkan yang kedua dinamakan gelombang seismik volkanik. Piranti yang digunakan untuk merekam gelombang seismik dinamakan seismograf.

Data-data gelombang seismik yang telah terekam, kemudian diproses atau diolah untuk suatu tujuan atau kepentingan tertentu. Misalnya, dengan menggunakan rekaman data seismik gempa bumi (tektonik) dapat ditentukan pusat dan kedalaman gempa bumi yang bersangkutan. Sedangkan pada gunung berapi dapat digunakan untuk memperkirakan jenis aktivitas gunung berapi tersebut, seperti gerakan magma, guguran lava padat, gejala-gejala akan terjadinya letusan dan lain-lain.

(informasi selengkapnya bisa diunduh disini)

sumber : http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2008/11/transformasi-paket-wavelet-dekomposisi-wavelet-dan-korelasi-pada-data-seismik-gn-merapi-jawa-indonesia/